Sejauhmana efektivitas pemerintahan Gubernur Majdi akan
sangat ditentukan oleh berbagai factor. Dengan mengkapitalisasi faktor
pendukung dan sebaliknya meminimalisir faktor
pelemah, Gubernur dapat lebih optimis menjalankan misi pemerintahannya. Beberapa
factor yang akan dikemukakan pernah menjadi tema diskusi saat kunjungan
silaturrahmi calon gubernur KH. M. Zainul Majdi ke Sekretariat SOMASI NTB
menjelang perhelatan Pilgub NTB, dua tahun silam.
Sesekali perlu untuk menyadari yang sedikit ini. Bahwa kita penghuni gugus kepulauan tenggara INDONestan yang eksotik dalam banyak hal. Flora-fauna gugus Austro-Melayu; sebuah selat jalur perdagangan budak, candu dan senjata dimasa lalu yang prospektif bagi jalur perdagangan internasional 2020; Gunung tinggi, pantai yang elok, dan warna-warni budaya manusia penghuninya. Ingat-ingatlah walau hanya sejenak. Anda, para penjelajah daratan timur dibawah bayang Garis Wallacea yang TERKUCIL!
Translate
Tampilkan postingan dengan label HM Zainul Majdi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label HM Zainul Majdi. Tampilkan semua postingan
Senin, 11 Mei 2015
Selasa, 02 April 2013
Komunikasi Politik 17 Desember
Joss dimaksudkan sebagai Tuhan dan setan,
nasib baik dan buruk sekaligus
(dari
novel Taipan karya James Clavell)
Setelah tiga tahun lebih BaRU menjabat, 17 Desember 2011,
selain menandai usia 53 tahun Provinsi NTB yang kita cintai, kita prihatinkan,
dan sekaligus selalu kita perjuangkan, juga menandai adanya pergeseran dalam
pola komunikasi politik antar-grup politik di tubuh DPRD NTB, dalam hubungannya
dengan Pemerintahan BaRU. Berbeda dengan situasi menjelang peringatan Harlah NTB dalam tiga tahun
sebelumnya, kali ini ia ditandai oleh mencuatnya ketidakpuasan terhadap
kemapanan relasi-politik Kepala Daerah-DPRD. Sebuah upaya menerobos status-quo kondisi politik yang dipelopori oleh Fraksi PDI Perjuangan,
yang mengajukan mosi tidak percaya kepada ketua dewan.
Minggu, 31 Maret 2013
Strategis Sekaligus Politis, Bukan Teknis
Argumen Mengapa
Wacana Merubah Target Capaian RPJMD NTB Harus Ditolak
Determinan
utama untuk mengatasi kemiskinan dan kelaparan
adalah pemerintahan yang baik (Koffi Anan,
Sekjen PBB)
MENARIK mengikuti diskusi dua orang birokrat
yang sama-sama bertugas di Bappeda, instansi yang tupoksinya menyusun
perencanaan strategis Pemprov NTB, di Rubrik Opini Harian SUARA NTB. Jika
Rosiady (6/12) menyebut ada “kesalahan rumus” terkait IPM, yang mengakibatkan
NTB sulit ke posisi papan tengah nasional; Manggaukang Raba (9/12) telah mengulitinya
secara lugas dan mengklaim adanya “kesalahan perencanaan” oleh Bappeda terkait
RPJMD NTB. Saya tidak akan memfokuskannya, melainkan menajamkan implikasi yang
mungkin terjadi atas diskusi itu, sekaligus memajukan perspektif yang berbeda
khususnya terkait wacana Kepala Bappeda,
DR. Rosiady, belum lama ini, untuk merubah target RPJMD Provinsi NTB
2009-2013.
Provinsi Baru atau Memperbaiki Layanan? (1)
Adakah hubungannya struktur dan pelayanan?
(dari cerpen Cacing di Septic-tank Rezim)
Gagasan yang saya anjurkan sementara ini adalah mengembangkan cara berfikir alternative bagaimana mengkaji kembali struktur yang sekarang eksis, dan menatanya kembali (restrukturisasi) dengan orientasi baru untuk melayani warga. Alih-alih terjebak dan larut dalam arus psikologi umum untuk memperluas struktur (pemerintahan) dan mengembangkan struktur baru namun dengan memelihara cara berfikir dan orientasi status quo: stabilitas dan mobilisasi.
Gagasan yang saya anjurkan sementara ini adalah mengembangkan cara berfikir alternative bagaimana mengkaji kembali struktur yang sekarang eksis, dan menatanya kembali (restrukturisasi) dengan orientasi baru untuk melayani warga. Alih-alih terjebak dan larut dalam arus psikologi umum untuk memperluas struktur (pemerintahan) dan mengembangkan struktur baru namun dengan memelihara cara berfikir dan orientasi status quo: stabilitas dan mobilisasi.
Langganan:
Postingan (Atom)